- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Somalia dan Ethiopia apresisasi Turkiye atas Upaya Penyelesaian Perselisihan antara Kedua Negara
Keterangan Gambar : Presiden Somalia Hasan Sheikh Mahmud dan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed berterima kasih kepada Turkiye dan presidennya Recep Tayyip Erdogan
Jakarta - Presiden Somalia Hasan Sheikh Mahmud dan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed berterima kasih kepada Turkiye dan presidennya Recep Tayyip Erdoğan atas upaya mereka menyelesaikan perselisihan antara kedua negara Afrika itu.
Dalam konferensi pers bersama di Ankara, Mahmoud mencatat bahwa, “di satu sisi, ini adalah akhir karena ini mengakhiri perbedaan pendapat kita. Saat ini, Ethiopia dan Somalia adalah dua negara yang bertetangga,” dan beliau mengingatkan bahwa kedua negara memiliki kepentingan yang sama.
Baca Lainnya :
- Trump Undang Presiden China Xi Jinping di Pelantikannya0
- Kekayaan Elon Musk mencapai $400 miliar atau setara 6.370 Trilyun Rupiah0
- Menlu As, Blinken Lanjutkan Kunjungan ke Turkiye setelah dari Yordania 0
- Dir FBI Undur Diri sebelum Pelantikan Trump 0
- Geger Drone misterius di langit Pentagon 0
Mahmud menegaskan negaranya “akan menjadi teman sejati Ethiopia di masa depan dan tahun-tahun mendatang. Hubungan ini harus bermanfaat bagi masyarakat kita. Perdamaian dan stabilitas di kawasan kami adalah prioritas utama kami dan rakyat kami.”
Dia juga mengindikasikan bahwa terdapat peluang bersama untuk memajukan kepentingan kedua negara dan mengatakan bahwa Somalia siap bekerja sama dengan para pemimpin dan masyarakat Ethiopia dalam masalah ini.
Mahmud mengakui pengorbanan dan kerugian pasukan Ethiopia di Somalia, menekankan bahwa misi Uni Afrika sebelumnya juga mengalami kerugian pada tahun-tahun sebelumnya.
“Ini benar-benar menunjukkan dan akan menunjukkan betapa saling terhubungnya kota-kota kita. Selain itu, Ethiopia dan Somalia memiliki banyak kesamaan. Perbedaan kami terbatas, kami memiliki banyak kesamaan. Kami akan berusaha keras dan melakukan semua yang kami bisa. Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk mewujudkan hal ini secara damai bagi rakyat kami. “Wilayah kami membutuhkan kerja sama kami,” tambahnya.
Mahmud menekankan bahwa Tanduk Afrika merupakan kawasan yang sangat sensitif dan menyatakan bahwa baik Ethiopia maupun Somalia perlu bekerja sama agar dapat mencapai keuntungan bersama, banyak peluang untuk mencapai kesejahteraan dan hal ini akan dicapai bersama.
Sementara itu, Ahmed menyatakan bahwa Erdoğan mengambil inisiatif dan memulai pembicaraan rekonsiliasi antara Ethiopia dan Somalia, mengingat bahwa kedua pihak pernah mengadakan pertemuan di tingkat menteri luar negeri di masa lalu.
Ahmed menjelaskan bahwa “upaya-upaya ini membawa kami ke pertemuan hari ini dan kami mengadakannya di tingkat pimpinan,” dan menyatakan bahwa upaya-upaya tersebut mengatasi kesalahpahaman yang terjadi di antara para pihak selama beberapa tahun terakhir.
Menyatakan bahwa hubungan antara Ethiopia dan Somalia sudah terjalin sejak lama, Ahmed berkata, “Kami bukan hanya negara bertetangga, kami juga bersaudara. Kita terikat oleh darah, takdir kita terikat oleh darah. Ethiopia dan Somalia memiliki sejarah, bahasa dan budaya yang sama, namun kami juga bersaudara melalui pengorbanan darah.”
Ahmed menyoroti bahwa ribuan tentara Ethiopia kehilangan nyawa mereka untuk menjamin keamanan negara Somalia dan melindungi negara dari teroris dan berterima kasih kepada mereka yang melakukan upaya untuk memfasilitasi perundingan.
“Tentu saja di zaman kita ini sebenarnya dialog kekeluargaan bisa dilakukan tanpa perlu campur tangan pihak ketiga. Selama enam tahun terakhir, Ethiopia telah menegaskan kembali komitmennya terhadap integrasi regional. Dia menunjukkannya tidak hanya dengan kata-kata tetapi dengan tindakan nyata,” tambahnya.
Ahmed menyatakan bahwa pemerintah Ethiopia sangat menderita akibat ketidakstabilan di kawasan Tanduk Afrika, yang memiliki kesamaan dalam hal perdamaian dan pertumbuhan serta memerlukan pembangunan bersama.
“Ethiopia menginginkan akses yang aman dan dapat diandalkan ke laut. Hal ini juga akan bermanfaat bagi semua tetangga kita. Permintaan perekonomian kita seiring dengan pertumbuhan populasi kita memerlukan akses ini,” kata Ahmed, seraya menambahkan bahwa dinamisme perekonomian, pertumbuhan, dan upaya positif negaranya terus berlanjut.
Dalam hal ini, Ahmed mengatakan “perkembangan positif kami akan bermanfaat bagi seluruh kawasan Tanduk Afrika. Oleh karena itu, upaya tersebut harus dilakukan dengan semangat kerjasama dan bukan saling curiga,” seraya berkomentar bahwa perbincangan konstruktif mereka akan membawa mereka memasuki tahun baru dengan semangat kerjasama dan persahabatan.
Ahmed juga berterima kasih kepada Mahmud karena mengakhiri pertemuan tersebut “dengan pendekatan yang saling menguntungkan.”
Sumber Anadolu Agency