- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
- Presiden Prabowo Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
- TurkAseanCham Luncurkan Program Sosial Inspiratif di Indonesia: Yatim Business Academy Resmi Dimulai
- Singapura, Kerahkan Kecoa untuk Mencari Korban Gempa Myanmar
- Gelombang Masa As, Gelar Aksi Menentang Kebijakan Pemerintahan Presiden Trump
- Turki Ngamuk Ambil Alih Pangkalan T4
Tradisi Silahturahmi Momen Lebaran Hadirkan Kebersamaan dan Kehangatan di Istana Negara
Ribuan bingkisan dan suvenir dibagikan kepada warga dari berbagai lapisan masyarakat dalam momen lebaran ini.

Jakarta - Pemerintah RI menetapkan 1 Syawal 1446H/2025 M jatuh pada Senin, tanggal 31 Maret 2025. Dengan adanya keputusan sidang isbath tersebut, maka Pemerintah Indonesia menetapkan perayaan hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah pada hari Senin (31/3).
Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, suasana kebersamaan terlihat ramai didatangulin oleh ribuan masyarakat pada acara gelar griya oleh Presiden Prabowo Subianto, yang di gelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (31/3) kemarin.
Baca Lainnya :
- Pemerintah Perpanjang Masa Libur Idul Fitri, Reservasi Hotel di Turki Melonjak 0
- Poppy Zeidra Sebagai Tamu Kehormatan pada Acara Buka Bersama 0
- Cerita Hari Raya di Turki0
- Warga Gaza Tunaikan sholat Idulfitri ditengah Reruntuhan Bangunan 0
- Presiden RI, Prabowo Ucapkan Selamat Idulfitri 1446 Hijriah0
Sebagai bagian dari tradisi, perayaan Idul Fitri yang sarat makna ini, antusias masyarakat sangat tinggi untuk menghadiri undangan silahturahmi oleh Presiden.
Dalam kesempatan ini, masyarakat tidak hanya dapat melihat interior Istana yang ikonik dikenal dengan keanggunannya, tetapi juga berkesempatan untuk mengabadikan momen bersama Presiden Prabowo diponsel pribadi mereka.
Dalam acara gelar griya, Bu Fitri, seorang pengemudi ojek online (ojol), menyampaikan kegembiraan mereka dapat menghadiri gelar griya di Istana Negara. Mereka tak menyangka bisa berkeliling di Istana Negara sekaligus bersilaturahmi dengan Presiden Prabowo.
“Senang banget, alhamdulillah bisa ke Istana Indonesia, ini pertama kalinya. Untuk tahun ini kita bisa kesempatan ke Istana langsung ketemu Pak Presiden. Happy banget ketemu Pak Prabowo,” tutur Fitri.
Perasaan serupa juga dirasakan oleh pengemudi ojol lainnya, yaitu Yasin yang dengan penuh rasa haru bisa menginjakkan kaki di Istana Negara pada momen Lebaran tahun ini. Banyak dari mereka mengungkapkan kebanggaan dan kebahagiaan karena bisa berkunjung ke Istana Negara.
“Sungguh berbahagia sekali baru kali ini saya sebagai masyarakat Indonesia bisa hadir, dan terharu bisa dapat hadir menginjakkan kaki di Istana Negara,” ucap Yasin.
Selain masyarakat umum, acara gelar griya ini juga ramah bagi penyandang disabilitas, salah satunya dirasakan oleh Marudi. Kegiatan ini mendapat apresiasi luas, di mana Marudi mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan langka ini.
“Alhamdulillah kita bisa berbaur dengan warga umum, disabilitas bisa diterima masuk Istana ini dengan baik,” ujar Marudi.
Lebih dari 5.000 bingkisan dan suvenir dibagikan kepada warga dari berbagai lapisan masyarakat dalam momen lebaran ini. Dalam tas bingkisan yang diberikan, berisikan bahan makanan dan minuman mulai dari mie instan, teh celup, susu, hingga gula. Sementara tas souvenir berisikan payung, handuk, tumblr, dan juga kue kering untuk lebaran.
Sejak pagi, masyarakat telah berdatangan dengan penuh antusiasme. Masyarakat saling berbincang, berbagi cerita, dan menikmati kesempatan untuk berada di lingkungan Istana Kepresidenan.
Setelah berkeliling dan bersilaturahmi di dalam Istana, masyarakat tampak sumringah saat menerima bingkisan makanan tersebut. Barisan panjang terlihat tertib, sementara para petugas bekerja sama memastikan pemberian bingkisan makanan kepada masyarakat berlangsung lancar.
Senyum dan rasa syukur terpancar dari wajah mereka, terutama saat membawa pulang bingkisan yang sangat berarti bagi mereka. Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang untuk berbagi, tetapi juga mempererat hubungan antara pemerintah dan rakyat dalam suasana yang penuh fitrah dan kebersamaan.
