- Jerman Dukung Pencabutan Sanksi Terhadap Suriah
- Menteri Luar Negeri Turkiye: Iran Hindari Perang Skala Besar dengan Israel
- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti, pada Pembukaan SIAL Interfood 2024
Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti bersama Ketua Umum APRINDO, Roy Nicholas Mandey dan Ketua Umum GAPMMI, Adhi Lukman membuka Pameran SIAL Interfood 2024 yang diselenggarakan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/11).
Dalam sambutannya, Wamendag menyampaikan bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada periode Januari hingga September 2024, surplus perdagangan Indonesia mencapai USD 21,98 miliar.
Wamendag mengatakan, industri makanan dan minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan positif selama lima tahun terakhir dengan tingkat pertumbunan sebesar 6,8 persen dan nilai ekspor total USD 5,2 miliar pada tahun 2023.
Baca Lainnya :
- Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki0
- Liga Arab Usulkan Coret Israel dari Anggota PBB Imbas Genosida di Gaza dan Lebanon0
- Keras, Setelah setahun lebih Arab Saudi baru menyatakan Israel melakukan genosida di Gaza0
- Kunjungan Prabowo ke China Perkuat Posisi Indonesia di ASEAN0
- Presiden Prabowo Dorong Investasi Perusahaan AS dalam Pertemuan dengan USINDO 0
Produk makanan dan minuman Indonesia juga telah diekspor ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Thailand, Filipina, dan Malaysia.
Wamendag menambahkan, bisnis di Indonesia didominasi oleh sektor UMKM.
UMKM Indonesia telah berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap PDB dan telah menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja.
Kemendag mempunyai tiga program kerja utama dalam meningkatkan ekspor produk Indonesia, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor, dan peningkatan UMKM BISA (Berani Inovasi dan Siap Adaptasi) ekspor.
Melalui program tersebut, diharapkan produk-produk UMKM dapat bersaing di pasar global.
Pada kesempatan tersebut, Wamendag didampingi oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Mardyana Listyowati; Sekretaris Ditjen PEN, Muhammad Suaib Sulaiman; dan Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid.