Israel Melanggar Gencatan Senjata, kembali Melakukan Genosida di Gaza
404 Warga Palestina Tewas atas Serangan Udara yang Dilancarkan Oleh Israel

By Icu Bransky 18 Mar 2025, 18:08:18 WIB International
Israel Melanggar Gencatan Senjata, kembali Melakukan Genosida di Gaza

Keterangan Gambar : Foto Anadolu


Jakarta - Setidaknya 404 warga Palestina tewas dan 562 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada hari Selasa, melanggar gencatan senjata yang berlangsung hampir dua bulan, kata Kementerian Kesehatan.


“Banyak korban masih tertimbun reruntuhan dan berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengevakuasi mereka,” tambah kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Baca Lainnya :


Tentara Israel mengatakan Selasa (18/3) pagi bahwa mereka melakukan serangan udara di Jalur Gaza, yang terbesar sejak gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas berlaku pada 19 Januari.


Dikutip dari laporan Kantor Media Pemerintah Gaza, mengatakan seluruh keluarga termasuk di antara para korban, yang tewas bersama dalam serangan Israel, seraya mencatat bahwa ambulans dan tim pertahanan sipil tidak dapat membawa semua korban ke rumah sakit.


"Pembantaian brutal ini menegaskan sekali lagi bahwa tentara pendudukan Israel hanya mengenal bahasa pembunuhan, penghancuran, dan genosida," kata pernyataan itu.


Ditambahkannya, dimulainya kembali pembantaian di Gaza terjadi bersamaan dengan pengepungan yang mencekik yang terus berlangsung di Gaza dan penutupan total titik penyeberangan, yang memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza dan membuat lebih dari 2,4 juta warga Palestina kehilangan kebutuhan dasar.


Kantor media tersebut mendesak masyarakat internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia, untuk menghentikan sikap tidak bertindak dan segera bertindak guna memastikan diakhirinya pembantaian di Gaza.


Sebelumnya, militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan target Hamas di Jalur Gaza "untuk mencapai tujuan perang sebagaimana yang telah ditetapkan oleh eselon politik, termasuk pembebasan semua sandera kami, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal."


Hamas, pada bagiannya, mengatakan pemerintah Israel telah menyatakan perang terhadap Gaza dengan melanggar perjanjian gencatan senjata.


"Kami menuntut agar para mediator meminta (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan pendudukan Zionis bertanggung jawab penuh atas pelanggaran dan pembatalan perjanjian tersebut," katanya dalam sebuah pernyataan.


Israel merencanakan kembali perang di Jalur Gaza sejak Eyal Zamir menjabat sebagai kepala staf angkatan darat, Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich mengatakan pada hari Selasa.


"Sesuai janji kami, IDF (tentara) kembali beraksi dengan serangan dahsyat ke Gaza dengan tujuan menghancurkan Hamas, memulangkan semua sandera, dan menghilangkan ancaman yang ditimbulkan Jalur Gaza terhadap warga Israel," kata Smotrich di akun X miliknya.


Tentara Israel menggempur Jalur Gaza Selasa pagi, menewaskan lebih dari 400 orang dan melukai ratusan lainnya, melanggar perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025 lalu.


Sementara itu, Presiden Turki mengutuk serangan terbaru Israel terhadap Gaza. Dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Finlandia, Presiden Turki hari Selasa mengutuk serangan baru Israel terhadap Gaza.


Dikutip dari laporan Anadolu Agency, dalam panggilan telepon tersebut, Erdogan mengatakan serangan baru Tel Aviv terhadap Jalur Gaza "tidak dapat diterima."


Ia juga mendesak masyarakat internasional untuk mengatakan "hentikan" kebijakan genosida Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan menekankan pentingnya memulihkan gencatan senjata di Gaza sesegera mungkin.


Tentara Israel menggempur Jalur Gaza Selasa pagi, menewaskan sedikitnya 404 orang dan melukai ratusan lainnya, melanggar perjanjian gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas yang mulai berlaku pada 19 Januari.


Gambar-gambar dari Gaza menunjukkan bahwa mayoritas korban adalah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, yang rumahnya dibom pada malam hari.


Lebih dari 48.500 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 112.000 lainnya terluka dalam kampanye militer brutal Israel di Gaza sejak Oktober 2023.


November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.


Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.









Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment