Keputusan Turki Sudah Bulat Terima Sanksi CAATSA Pertahankan Senjata S-400 Rusia
Turki Ingin Seperti Israel, Punya sistem pertahanan Udara Iron Dome

By Icu Bransky 30 Okt 2024, 09:29:58 WIB International
Keputusan Turki Sudah Bulat Terima Sanksi CAATSA Pertahankan Senjata S-400 Rusia

Keterangan Gambar : Rudal S-400 Triumf (Rusia)


Zona Jakarta - Masalah yang sedang dialami Turki adalah bayang-bayang sanksi internasional karena membeli senjata ilegal.

Turki sedang dibayangi sanksi CAATSA (Countering America's Adversaries Through Sanctions Act), sebuah aturan yang dibuat oleh Amerika Serikat.

Amerika menggunakan CAATSA ini untuk melarang transaksi (khususnya senjata) dengan Iran, Korea Utara, dan Rusia.

Baca Lainnya :

Turki pada tahun 2019 lalu membeli sebuah senjata asal Rusia, sebuah sistem pertahanan udara S-400.

Turki pada akhirnya mendapat sanksi CAATSA, salah satu bentuknya adalah pengurisan mereka dari kesepakatan pengadaan jet tempur F-35 buatan Amerika.

“Turki membeli S-400 Rusia pada tahun 2019, Amerika langsung menjatuhi sanksi CAATSA kepada Ankara dan salah satunya didepak dari program pengadaan F-35”, jelas Eurasian Times (4/12/21) dalam artikel “Unlike China & Turkey, Why US Will Not Impose CAATSA

Turkey, Why US Will Not Impose CAATSA Sanctions On India Over S-400 Deal With Russia?”.

Bagi Amerika, keberadaan S-400 di Turki akan mengancam keamanan kerahasiaan dari teknologi F-35 itu sendiri.

Sebagai sesama anggota NATO, Amerika pun memberikan penawaran kepada Turki.

Seperti, Amerika mengizinkan S-400 tetap Turki miliki namun Washington yang memegang kendali akan sistem itu.


“Usulan Amerika Serikat akan membuat Turki mempertahankan sistem pertahanan udara S-400 di wilayahnya tetapi mengalihkan kendali sistem tersebut ke Gedung Putih”, jelas Defence Security Asia (24/9/24) dalam artikel “Amerika Cadang Sistem Pertahanan Udara S-400 Milik Turkiye Diletak Bawah Kawalannya”.


Washington ingin S-400 itu dipindahkan ke Pangkalan Udara Incirlik, di selatan Turki yang dikuasai militer Amerika Serikat.


Tentu, jika Turki mengindahkan penawaran tersebut, Ankara akan diberi izin untuk dapatkan F-35.


Tidak berhenti sampai di situ, Amerika kembali melempar tawaran baru demi singkirkan S-400 Turki.


Amerika menawarkan jet tempur lain yang tak kalah menarik, yaitu Boeing F-15EX sebagai varian terbaru dari jet tempur itu.


“Hubungan pertahanan Turki dan Amerika mengalami perubahan yang signifikan dengan potensi penjualan F-15EX kepada Ankara”, jelas Amry Recognition (3/10/24) dalam artikel berjudul “US Open to Selling F-15 Fighter Jets to Türkiye: A Possible Alternative if Eurofighter Deal Fails”.


“Meskipun Amerika terbuka dengan penjualan jet tempur ini, transaksi itu kemungkinan besar bergantung pada penyelesaian masalah seputar sistem pertahanan udara S-400”, pungkasnya. 


Namun sepertinya keputusan Turki sudah bulat dengan mempertahankan S-400 ilegal itu.


Hal itu dikonfirmasi oleh Menlu Rusia, Sergey Lavrov yang yakin Turki tidak akan menyerahkan S-400 kepada Amerika.


“Menlu Sergey Lavrov kemungkinan Turki menyerahkan sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia ke Amerika Serikat”, beber Bulgarian Military (27/10/24) dalam artikel “Turkey pledges to keep S-400 systems in storage, says Rubin”.


Bulgarian Military juga mengutip surat kabar Yunani, Ekathimerini yang mengatakan bahwa Turki menolak usulan Amerika.

“Pejabat Turki menyatakan bahwa mereka akan menyimpan S-400 di tangan mereka daripada melepaskan kendali sistem tersebut”, jelasnya.


Turki menekankan bahwa seharusnya tidak ada penerapan pembatasan penjualan senjata apalagi sampai menjatuhkan sanksi.


Turki menyoroti semangat kerja sama sesama anggota NATO yang tidak merugikan satu sama lain.

Namun sekali lagi, tawaran ini bisa mencapai kesepakatan kalau Turki mau menyingkirkan S-400 milinya.





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment