- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
- Presiden Prabowo Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
- TurkAseanCham Luncurkan Program Sosial Inspiratif di Indonesia: Yatim Business Academy Resmi Dimulai
- Singapura, Kerahkan Kecoa untuk Mencari Korban Gempa Myanmar
- Gelombang Masa As, Gelar Aksi Menentang Kebijakan Pemerintahan Presiden Trump
- Turki Ngamuk Ambil Alih Pangkalan T4
Pembentukan Republik Turkiye

Jakarta- Hari ini 101 tahun lalu, pembentukan Republik Turki resmi dideklarasikan. Selama lebih dari 600 tahun Anatolia diperintah oleh Kesultanan Ottoman. Dua kali ia menghadapi gerakan reformasi, yang berpuncak pada Revolusi Turki Muda yang mengembalikan pemerintahan konstitusional di Turki pada tahun 1908.
Masa transisi mengalami ketidakstabilan politik, diperburuk oleh Perang Italia-Turki tahun 1911 & Perang Balkan tahun 1912-1913 sebelum Turki Utsmaniyah memasuki Perang Dunia I untuk mencoba mendapatkan kembali wilayahnya yang hilang.
Baca Lainnya :
- Turki peringati 101 tahun Hari Republik0
- Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 19280
- Wanita Asal Tegal Ini Sukses Bisnis Warteg di Turki0
- Menteri Luar Negeri Turki: Netanyahu dan kabinetnya penghalang besar perdamaian0
- Lebanon kecam serangan teroris di fasilitas industri pertahanan Turki0
Namun mereka kalah, memaksa Ottoman untuk menandatangani Gencatan Senjata Mudros pada bulan Oktober 1918 diikuti dengan Perjanjian Sevres pada tahun 1920 yang memungkinkan Sekutu menduduki Anatolia dan membagi wilayah Ottoman di antara mereka sendiri.
Bangkitnya Gerakan Nasional dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha, yang mendirikan Majelis Nasional Turki (TBMM) di Ankara ketika perang dilancarkan untuk menyingkirkan kekuatan asing yang berkonspirasi oleh pemerintahan Ottoman di Konstantinopel.
Perang berakhir dengan kemenangan TBMM & Mustafa Kemal menghapuskan keberadaan pemerintahan Konstantinopel pada Konferensi Lausanne tanggal 11 November 1922 yang mengakui posisi TBMM menggantikan Ottoman sebagai administrator Turki.
Mustafa Kemal kemudian mendeklarasikan Turki sebagai republik pada tanggal 29 Oktober 1923, diangkat sebagai Presiden pertama & melancarkan gerakan reformasi besar-besaran di seluruh aspek negara selama 10 tahun ke depan.
Ketika Kesultanan Ottoman resmi dibubarkan pada tanggal 3 Maret 1924, Mustafa Kemal menerapkan sekularisme dalam upayanya membentuk Turki dengan ideologi modern berdasarkan sistem Barat & keluar dari kerangka era Ottoman yang berpusat pada Islam.
Sepeninggal 'Bapak Turki' (Atatürk) pada 10 November 1938, ideologi Kemalisme terus berlanjut selama beberapa dekade sebelum unsur Islam kembali muncul dalam beberapa dekade terakhir.
