- 2 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka Dalam Insiden Teror Dipasar Natal, Jerman
- Kitab Merah Turkiye Mendapat Pembaruan
- Kereta Api Populer Eastern Express di Turkiye akan Melayani 60 Perjalanan Musim Dingin
- Hadiri KTT D-8, Presiden Prabowo Tegas Serukan Persatuan Negara Muslim
- Warga Ilegal Israel Membakar Masjid di Tepi Barat, Gaza
- Mahkamah Internasional meminta Tegaskan Kewajiban Israel terhadap Misi Kemanusiaan PBB di Gaza
- Pakar Hukum Spanyol Ramai-ramai Bikin Petisi Desak Embargo Senjata Terhadap Israel
- Pastikan Kelancaran Saat Libur Nataru, Wapres Gibran Tinjau Proyek Stasiun KCIC Karawang
- BMKG Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem Menjelang Perayaan Natal
- Terkait Pembunuhan Jendral Nuklir, Indonesia jadi Sorotan Media Rusia
Krisis Suriah dan Timur Tengah di mata Presiden ke-6, SBY
Keterangan Gambar : Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 RI
Jakarta - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang diplomasi Indonesia membawa misi damai terkait konflik di Suriah saat dia menjadi presiden.
SBY menjabat sebagai Presiden ke-6 RI selama dua periode dari 2004-2009 dan 2009-2014. Di masa ini, negara-negara di Arab bergejolak karena Arab Spring dan konflik internal.
Baca Lainnya :
- Pernyataan UNRWA Sebut Hampir 1 Juta warga Gaza Terancam Hadapi Musim Dingin0
- Rezim Baath Suriah yang Berkuasa Selama 61 tahun Tumbang 0
- Emine Erdogan, Kebrutalan Israel sebagai Peristiwa Holocaust pasca-modern 0
- Presiden Korsel Lolos dari Pemakzulan, Mantan Menhan Malah di Tahan 0
- Presiden Suriah Melarikan Diri, Keseimbangan Suriah Berubah0
Di bawah pemerintahan SBY, Indonesia melakukan diplomasi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), negara-negara besar, dan anggota G20.
"Intinya, dalam surat saya dulu, tolonglah dunia memperhatikan yang serius dan bagaimana mengakhiri tragedi kemanusiaan," kata dia.
Menurutnya, dunia tak harus berpihak secara politik tetapi memikirkan penderitaan manusia imbas konflik atau perang di Suriah.
"Itulah semangat Indonesia dulu. Rata-rata responnya positif," ungkap SBY.
Suriah menjadi medan tempur negara besar. Rezim presiden Bashar Al Assad didukung Rusia dan Iran. Selama memimpin, dia dianggap otoriter dan menghabisi siapa saja yang melawan.
Amerika Serikat sementara itu kerap menyalahkan Rusia jika terjadi gejolak di Suriah. Ini membuat konflik di sana seperti pertarungan negara besar padahal banyak korban sipil menderita.
Di kesempatan ini, SBY juga mengenang saat hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di St Petersburg, Rusia pada 2013. AS dan Rusia merupakan anggota G20.
SBY mengatakan saat itu situasi dalam pertemuan puncak ini memanas ketika bicara masalah Suriah.
Menurut dia pemimpin G20 terbelah. Beberapa pihak mendorong agar Amerika Serikat turun tangan, tetapi yang menolak intervensi Negeri Paman Sam.
SBY bercerita mulanya dia enggan menyampaikan pandangan dalam KTT itu karena sudah tersampaikan melalui surat yang dikirim ke PBB. Namun, karena situasi memanas, dia turut angkat suara.
"Intinya begini, mengapa yang dilihat Amerika Serikat perlu melibatkan diri atau tidak menurut saya the point is, bagaimana konflik yang luar biasa ini bisa dihentikan," kenang SBY soal KTT G20 di Rusia.
"Di situ PBB semestinya berperan, semestinya mayor power negara kekuatan besar berperan," imbuh dia.
Dalam KTT itu, tak ada kesimpulan yang diambil. Namun, SBY mengingat saat itu Presiden Rusia Vladimir Putin sempat mengangkat pandangan Indonesia untuk dipertimbangkan.
SBY juga mengatakan situasi Suriah sekarang bisa jadi kelanjutan dari Arab Spring yang belum selesai.
Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengambil tindakan menyusul situasi di Suriah yang memanas.
SBY menduga kejadian di Suriah merupakan kelanjutan Arab Spring yang belum selesai di sana.
"Poin yang lain adalah banyak kemungkinan yang bisa terjadi di Suriah. Oleh karena itu, dunia, menurut saya, PBB harus proaktif," kata dia saat wawancara dengan CNN Indonesia, Senin (9/12).
Dengan demikian, situasi yang penuh kekacauan dan instabilitas tidak berkembang menjadi lebih buruk.
PBB, lanjut dia, juga punya misi menjaga dunia dan mencegah agar hal-hal buruk terjadi di negara mana pun.
Di kesempatan itu, SBY lantas mengenang peran RI saat Suriah dilanda perang.
SBY merupakan presiden ke-6 RI. Dia menjabat selama dua periode dari 2004-2009 dan 2009-2014. Di masa ini, negara-negara di Arab bergejolak karena Arab Spring dan konflik internal.
Suriah juga tak luput dari konflik. Pada 2011, negara itu dilanda perang Saudara dan kian memburuk hingga 2012.
Waktu itu, menurut SBY Indonesia menerapkan politik bebas aktif dan melibatkan diri untuk menyelesaikan konflik.
Suriah belakangan ini menjadi sorotan usai kelompok pemberontak Hayat Tahrir Al Sham (HTS) menyerbu Damaskus dan menguasai Istana Kepresidenan pada Minggu (8/12).
Mereka juga mengklaim berhasil menjatuhkan rezim Assad. Di tengah gejolak itu, Assad dan keluarganya kabur ke Rusia.
Sumber CNN