Para Siswa di Turkiye Menggunakan Lukisan sebagai Media Untuk Menyoroti Tragedi Gaza

By Icu Bransky 08 Jan 2025, 14:34:08 WIB International
Para Siswa di Turkiye Menggunakan Lukisan sebagai Media Untuk Menyoroti Tragedi Gaza

Keterangan Gambar : Seorang siswa melukis sebuah potret seorang anak Palestina yang menangis ditengah konflik Gaza (Foto Anadolu Agency)


Jakarta - Seorang anak remaja Turkiye merupakan salah satu siswa Sekolah Menengah Atas Atatürk Anadolu, Van, Turkiye. Siswa tersebut di ketahui memiliki keahlian dalam bidang seni yakni melukis. Lewat media kanvasnya, anak remaja tersebut melukis untuk menyoroti tragedi kemanusiaan di Gaza saat ini yang memprihatinkan. Lewat lukisanlah, siswa Menengah Atas itu meluapkan emosinya terhadap serangan Israel yang melangsungkan perang genosida terhadap Gaza.


Terlihat diatas kanvas putih yang di goreskan oleh cat warna warni yang indah menghasilkan sebuah potret seorang anak Palestina yang ia gambar sedang menangis. Lukisan tersebut ia buat sebagai aksi dalam upaya meningkatkan kesadaran atas tragedi di Gaza. 

Baca Lainnya :


Para siswa di SMA Atatürk Anadolu memutuskan untuk menggunakan media lukisan guna meningkatkan kesadaran empati terhadap Gaza dan sebagai salah satu alat kritikan atas kebungkaman terkait krisis kemanusiaan.


Sementara itu, setiap hari setelah aktivitas belajar mengajar dikelas telah usai, para siswa dan guru berkumpul di untuk kegiatan melukis itu. Melalui tangan-tangan kreatifitas mereka, sebuah bingkai lukisan cat minyak, menggambarkan kondisi serta rasa sakit dan penderitaan masyarakat di Palestina, khususnya Gaza. 


Tak hanya itu, para siswa sepakat berencana untuk mengadakan pameran di pusat kota dengan lukisan karya mereka yang bertujuan meningkatkan kesadaran sosial bagi masyarakat global terkait Gaza yang memprihatinkan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa solidaritas terhadap Palestina.


Kepala Sekolah Atatürk Anadolu, Yusuf Sarıkaya, mengatakan kepada wartawan Anadolu Agency, bahwa mereka mengalokasikan karya tersebut, mengungkapkan rasa bangganya ketika mendengar keinginan para siswa untuk mengambil langkah tersebut.

Ia menyebutkan tragedi kemanusiaan yang besar di Gaza atas puluhan ribu kematian sangatlah kejam.


"Semua siswa kami menyikapi masalah ini dengan kepekaan yang tinggi; mereka melakukan segala yang mereka bisa. Setelah pelajaran, siswa kami menuju ke bengkel dan karya seni yang menakjubkan dan bermakna pun muncul. Ketika kami melihat lukisan-lukisan itu, kami merasa sedih, tetapi kami merasa penuh harapan melihat kepekaan para siswa," kata Sarıkaya.


Guru seni Abdulhadi Temizay, mengatakan bahwa setelah mendengar tentang proyek dari siswa siswinya tersebut, mereka segera bekerja keras menyoroti bahwa dunia tengah menyaksikan pendudukan yang dilakukan Israel terhadap Palestina dan perang genosida di Gaza.


"Di Palestina, orang-orang dibunuh dan dipaksa bermigrasi. Seperti yang selalu kami katakan, korban terbesar perang ini adalah anak-anak. Dalam lukisan kami, kami mencoba menyuarakan suara anak-anak, terutama mereka yang tinggal di Palestina. Para siswa kami berfokus pada anak-anak dalam gambar mereka," kata Temizay.


Dalam kesempatan ini, dijelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial, Temizay menambahkan, "Saya sangat senang ketika para siswa mendatangi saya dengan ide ini. Mereka datang secara sukarela sepulang sekolah dan dengan gambar-gambar mereka, para siswa mencoba menyuarakan orang-orang tak berdosa yang terbunuh di Palestina. Jika salah satu lukisan siswa kami mendapat respons sosial dan meningkatkan kesadaran, itu akan menjadi kemenangan bagi kami. Guru-guru dan siswa kami mengunjungi bengkel kami selama jam istirahat, jadi kami menjangkau lebih banyak orang dengan cara ini."


Eylül Uçar,seorang siswa di sekolah tersebut, menekankan bahwa pembantaian di Gaza tidak boleh diabaikan. "Kami merefleksikan apa yang sedang terjadi melalui lukisan untuk meningkatkan kesadaran sosial. Kami melakukan segala yang kami bisa dalam hal ini. Terutama saat kami menggambar anak-anak, kami mengalami momen-momen emosional; kami menempatkan diri kami pada posisi mereka saat menggambar," katanya.


Emre Yaşa, siswa kelas 12, mengatakan mereka melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan mengekspresikan reaksi mereka terhadap serangan tersebut. "Kami berupaya meningkatkan kesadaran di masyarakat dan membuat suara rakyat Palestina didengar," tambah Yaşa.


Sumber Anadolu Agency 







Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment