- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
- Presiden Prabowo Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
- TurkAseanCham Luncurkan Program Sosial Inspiratif di Indonesia: Yatim Business Academy Resmi Dimulai
- Singapura, Kerahkan Kecoa untuk Mencari Korban Gempa Myanmar
- Gelombang Masa As, Gelar Aksi Menentang Kebijakan Pemerintahan Presiden Trump
- Turki Ngamuk Ambil Alih Pangkalan T4
Peringatan Eropa ke Trump terkait Perang Dagang
Kepala Uni Eropa, Ursula von der Leyen: kami ada rencana membalasnya

Jakarta - Organisasi yang beranggotakan negara-negara Eropa memanuver kebijakan AS. Dikutip dari laporan CNN, Uni Eropa memperingatkan kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terkait perang tarif yang digencarkan.
Sejak politikus Partai Republik tersebut resmi dilantik sebagai Presiden AS ke-47, Trump dalam pemerintahannya banyak kontroversial salah satunya kebijakannya terkait 'perang tarif'.
Kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Benua Biru punya rencana kuat membalas perang dagang AS.
Baca Lainnya :
- Tradisi Silahturahmi Momen Lebaran Hadirkan Kebersamaan dan Kehangatan di Istana Negara0
- Pemerintah Perpanjang Masa Libur Idul Fitri, Reservasi Hotel di Turki Melonjak 0
- Poppy Zeidra Sebagai Tamu Kehormatan pada Acara Buka Bersama 0
- Cerita Hari Raya di Turki0
- Warga Gaza Tunaikan sholat Idulfitri ditengah Reruntuhan Bangunan 0
"Eropa tak memulai konfrontasi ini. Kami ingin tak perlu membalas, tetapi jika perlu, kami punya rencana yang kuat untuk membalas dan akan menggunakannya," kata von der Leyen pada Selasa (1/4).
Dalam kesempatan ini, Von der Leyen juga mengatakan Eropa terbuka untuk negosiasi dengan Amerika Serikat. Menurut dia, blok ini punya posisi yang kuat.
Posisi kuat itu dibangun dari kesiapan Eropa untuk mengambil tindakan pencegahan yang tegas jika perlu.
"Semua instrumen sudah tersedia. Eropa punya banyak kartu, dari perdagangan hingga teknologi untuk ukuran pasar kami," ungkap Von der Leyen. Namun, dia tak merinci langkah pembalasan apa yang bakal diambil Uni Eropa.
Pernyataan von der Leyen muncul setelah Trump berencana mengumumkan tarif impor baru bagi negara lain. Sejauh ini, tak ada informasi lebih lanjut.
Trump sebelumnya berulang kali mengumumkan tarif timbal balik, yang menyamakan tarif negara lain dengan tarif yang berlaku di negara lain.
Diketahui sebelumnya, Presiden, Donald Trump telah mengancam akan mengenakan tarif 100 persen terhadap negara-negara BRICS jika tidak menggunakan mata uang dollar AS.
