- Respon KAI Terkait Aktivitas Asusila di Area Jalur Kereta Api
- Presiden Prabowo Umumkan Pemberian THR dan Gaji ke-13 bagi 9,4 Juta Aparatur Negara
- Jadi Buronan, Mantan Presiden Filipina Duterte Akhirnya Ditangkap
- Ilmuan Temukan Bahtera Nabi Nuh di Turkiye
- Erdogan: Turki Tak Akan Biarkan Peta Suriah Diubah
- Turkiye Blokir Israel dalam Keikutsertaan Latihan Militer NATO
- Diawali dengan Dentuman Meriam, Tradisi Unik Berbuka Puasa di Istanbul
- Aktres Film Dewasa asal Jepang, resmi Menjadi Mualaf
- Pemerintah Umumkan Kebijakan THR dan Bonus Hari Raya
- Kisah Penggembala Muslim, Perantau asal Turki kini Miliarder
Presiden Jerman, Sebut usulan Trump Kuasai Gaza tak dapat diterima

Keterangan Gambar : Presiden Jerman, Frank Walter Steinmeier
Jakarta - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengkritik keras rencana Presiden AS Donald Trump "menguasai Jalur Gaza" dan merelokasi penduduk di wilayah kantong Palestina itu secara permanen ke negara lain.
“Solusi yang mengabaikan atau bahkan melanggar hukum internasional tidak dapat diterima,” kata Steinmeier dalam kunjungannya ke Ankara, Turki, Rabu (5/2).
Baca Lainnya :
- Negara-negara Arab Kecam Trump Ingin Kuasai Gaza0
- Donald Trump Akan Ambil Alih Gaza 0
- Presiden Erdogan, Ungkap Realitas di Gaza Kepada Dunia0
- Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata, Bunuh Dua Warga Palestina, di Gaza 0
- Milisi Hamas : Terima Kasih Jakarta 0
Ia juga meragukan kemungkinan keberhasilan pembicaraan antara pemerintahan Trump dan negara-negara Arab terkait rencana tersebut.
Setelah mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Arab Saudi dan Yordania, dia menekankan bahwa rencana tersebut mendapat penolakan luas di kawasan Timur Tengah.
Berbicara kepada media Jerman sebelum bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Steinmeier mengatakan dia hanya menemui “kekecewaan, banyak kekhawatiran, dan dalam beberapa kasus, kemarahan yang nyata” terhadap rencana Trump itu.
Dia menegaskan bahwa setiap solusi berkelanjutan bagi konflik Israel-Palestina harus menjamin "keamanan bagi Israel dan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Palestina."
“Ini adalah jalan yang sulit dan mungkin memakan waktu lama,” ujar Steinmeier.
“Namun saya khawatir jalan pintas yang sewenang-wenang dari jalur ini, terutama yang mengabaikan hukum dan aturan internasional, tidak akan membawa kita ke tujuan yang diinginkan,” katanya menambahkan.
Pernyataan presiden Jerman ini muncul setelah Trump, Selasa malam, mengumumkan bahwa “AS akan mengambil alih Jalur Gaza” dalam konferensi pers bersama Pemimpin Otoritas Israel Benjamin Netanyahu.
Trump mengatakan bahwa penduduk Gaza seharusnya dipindahkan ke negara-negara seperti Yordania dan Mesir. Sementara AS akan mengubah wilayah tersebut menjadi "Riviera Timur Tengah."
Proposal tersebut langsung menuai kecaman keras dari Palestina dan ditolak secara tegas oleh banyak negara, termasuk China, Rusia, Turki, Spanyol, Prancis, Arab Saudi, dan Mesir.
Sumber: Anadolu
