- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
- Presiden Prabowo Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
- TurkAseanCham Luncurkan Program Sosial Inspiratif di Indonesia: Yatim Business Academy Resmi Dimulai
- Singapura, Kerahkan Kecoa untuk Mencari Korban Gempa Myanmar
- Gelombang Masa As, Gelar Aksi Menentang Kebijakan Pemerintahan Presiden Trump
- Turki Ngamuk Ambil Alih Pangkalan T4
Presiden Prabowo Tegaskan Swasembada Pangan dan Energi sebagai Prioritas Utama

Keterangan Gambar : Foto : Sekretariat Negara
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memberikan perintah untuk mempercepat pelaksanaan program cetak tiga juta hektare sawah sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.
Intruksi ini diberikan Prabowo kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/10).
Baca Lainnya :
- Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 19280
- Wanita Asal Tegal Ini Sukses Bisnis Warteg di Turki0
- Menteri Luar Negeri Turki: Netanyahu dan kabinetnya penghalang besar perdamaian0
- Lebanon kecam serangan teroris di fasilitas industri pertahanan Turki0
- Serangan ke Istanbul Alihkan Perhatian Publik dari Pameran Pertahanan Turki0
“Kami ditugaskan oleh Bapak Presiden untuk melakukan percepatan cetak sawah yang saat ini posisi di Merauke, sudah kami mulai, Kalimantan Tengah kami sudah mulai,” ujar Amran.
Amran menjelaskan, selain di Merauke, dalam waktu dekat juga akan dilakukan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan lainnya.
Selanjutnya, kata Amran, pemerintah juga akan terus memberikan perhatian kepada petani dari segi hulu, yaitu terkait sarana produksi termasuk pupuk.
“Beliau (Presiden) sudah memerintahkan mengecek tambahan pupuk itu 100 persen, yang dulu itu dicek apa benar sudah sampai ke tingkat petani. Kemudian oplah (optimalisasi lahan), kami tindaklanjuti. Dan seterusnya,” ujar Amran.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menambahkan, pemerintah menargetkan program cetak sawah meliputi lahan seluas 3 juta hektare dalam 3-4 tahun ke depan.
Menurut Sudaryono, program cetak sawah menjadi kebutuhan, karena penduduk Indonesia terus bertambah, sementara sawah tidak pernah bertambah.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, harus cetak. Bukan hanya untuk kebutuhan tahun ini, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, bukan. Tapi ini untuk beberapa dekade ke depan,” ujarnya pula.
Pemerintah memperkirakan 3 juta hektare sawah baru, bisa menjamin generasi bangsa hingga 80 tahun ke depan, dengan eksponensial penambahan penduduk dan kebutuhan konsumsi pangan nasional.
Lebih jauh terkait dengan status kepemilikan lahan yang akan diberlakukan program cetak sawah, Sudaryono menyampaikan bahwa lahan bisa milik pemerintah atau perorangan. Lokasinya pun akan ada di beberapa tempat.
“Sehingga jangan dipikir 3 juta itu satu hamparan 3 juta. Ada yang 10 ribu, 50 ribu di mana, kemudian sekian ratus ribu di mana, sekian belas ribu di mana. Total semuanya yang kami targetkan ada sekitar 3 juta. Saya kira itu,” tuturnya.
