- Respon KAI Terkait Aktivitas Asusila di Area Jalur Kereta Api
- Presiden Prabowo Umumkan Pemberian THR dan Gaji ke-13 bagi 9,4 Juta Aparatur Negara
- Jadi Buronan, Mantan Presiden Filipina Duterte Akhirnya Ditangkap
- Ilmuan Temukan Bahtera Nabi Nuh di Turkiye
- Erdogan: Turki Tak Akan Biarkan Peta Suriah Diubah
- Turkiye Blokir Israel dalam Keikutsertaan Latihan Militer NATO
- Diawali dengan Dentuman Meriam, Tradisi Unik Berbuka Puasa di Istanbul
- Aktres Film Dewasa asal Jepang, resmi Menjadi Mualaf
- Pemerintah Umumkan Kebijakan THR dan Bonus Hari Raya
- Kisah Penggembala Muslim, Perantau asal Turki kini Miliarder
Presiden RI ke-5 Diminta Paus Jadi Penasihat Global Scholas Occurrentes

Keterangan Gambar : Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri (kanan) saat bertemu Presiden Global Scholas Occurrentes José María del Corral (kiri) di Kantor Pusat Global Scholas Occurrentes, Vatikan, Roma, Italia.
Jakarta - Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan bertemu Presiden Global Scholas Occurrentes, José María del Corral, di Kantor Pusat Global Scholas Occurrentes, Vatikan.
Adapun kunjungan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri ke Italia dalam rangka menghadiri undangan dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus untuk menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak.
Baca Lainnya :
- Ketua DPR RI Puan, Bertemu Pimpinan Parlemen Italia, apa yang di bicarakan?0
- Mahkamah Pidana Internasional (ICC), di Jatuhkan Sanksi oleh Trump0
- Pabrik Baykar Makina, mulai berproduksi di Ukraina tahun 20250
- Baykar Technologies, Turkiye Membangun Fasilitas Produksi UAV/UCAV di Maroko0
- Maroko Resmi Memiliki Drone Bayraktar Akinci, Turkiye0
Dalam kesempatan ini, Megawati diminta kesediaannya menjadi penasihat di organisasi yang didirikan Paus Fransiskus tersebut.
Global Scholas Occurrentes merupakan organisasi yang memberi perhatian terhadap pendidikan dan kebudayaan di kalangan anak muda lintas negara dan lintas agama di dunia.
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri diminta Paus Fransiskus menjadi penasihat Global Scholas Occurrentes yang memberi perhatian terhadap pendidikan dan kebudayaan di kalangan anak muda lintas negara dan lintas agama.
Permintaan itu diutarakan Presiden Global Scholas Occurrentes José María del Corral kepada Megawati di Kantor Pusat Global Scholas Occurrentes, Vatikan, Roma, Italia.
Pertemuan berlangsung hangat dan banyak mengurai sejarah panjang antara Vatikan dan Presiden Pertama RI, Soekarno, yang merupakan ayahanda Megawati. Dia pun menyinggung dialognya saat bertemu Paus di Vatikan akhir 2023 lalu.
Setelah membahas beberapa hal dan menerima surat dokumen dari Paus yang memintanya untuk membantu Scholas, Megawati memberi sinyal memenuhi permintaan untuk bersama-sama menjalankan harapan tersebut.
“Saya merasa terhormat diminta membantu Scholas Occurentes,” ucap Megawati dan menyatakan dia siap hadir kembali datang ke Vatikan untuk berdiskusi soal pendidikan dan kemanusiaan.
“Ini rumah Anda, Madame,” balas Jose Maria.
Megawati sempat menahan tangis saat bercerita tentang peran Soekarno dan ajaran Pancasila yang menjadi ideologi bangsa Indonesia. Putri Soekarno itu menyinggung soal manusia sekarang yang terkesan melupakan hati nurani.
Jose Maria menjelaskan Paus Fransiskus mendirikan Universitas Makna (the Universidad del Sentido) atau University of Meaning, sebuah universitas otonom baru yang berkantor pusat di Vatikan dan dikelola Scholas Occurrentes, belum lama ini.
Dia menawarkan memberikan 100 beasiswa bagi pelajar dari Indonesia yang ingin bergabung dengan universitas tersebut.
Megawati didampingi putranya, Mohamad Rizki Pratama dan putrinya yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani, serta Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP Bintang Puspayoga.
Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St.Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie dan dan Wakil Kepala BPIP Rima Agristina. Sementara itu, Jose Maria didampingi Fr. Marcin Schmidt.
Di akhir pertemuan, Jose Maria menghadiahi sebuah topi putih dengan logo Scholas kepada Megawati dan Fr. Marcin Schmidt menyerahkan plakat kepada Megawati.
Sementara Puan menyerahkan miniatur batik kepada Jose Maria, diakhiri foto bersama dengan Megawati, Puan dan Pratama.
Ahmad Basarah menjelaskan Megawati sebelumnya telah menerima audiensi Jose Maria del Corral di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada 2 Oktober 2024 lalu.
Basarah mengatakan, Megawati Soekarnoputri sangat mengapresiasi peran Scholas Occurentes dalam mencerdaskan anak-anak muda melalui pendidikan yang inovatif dan membebaskan serta memupuk toleransi sejak usia dini.
“Megawati Soekarnoputri diminta untuk menjadi semacam ‘Chairperson of Advisory Board’ Scholas Occurentes yang akan dibentuk di Indonesia,” jelas Basarah.
“Permintaan ini sampaikan secara langsung saat pertemuan di Jakarta,” sambung Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI tersebut.
Megawati diminta oleh gerakan pendidikan global yang telah dirintis oleh Paus Fransiskus saat menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires, untuk memberikan saran dan arahan bagi pengembangan Scholas di Indonesia.
“Advisory Board akan beranggotakan tokoh-tokoh nasional dengan latar belakang yang berbeda, mewakili kelompok budaya dan agama di Indonesia,” kata Basarah.
Dia pun mengatakan, tugas dan Fungsi Advisory Board akan disusun kemudian, namun secara umum akan meliputi hal-hal seperti mempromosikan keberadaan Scholas di Indonesia, mendukung misi dan tujuan Scholas dan memberikan saran/nasihat untuk menangani berbagai masalah yang dihadapi.
“Memperluas jaringan Scholas melalui perencanaan program dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Sebagai informasi, Scholas Occurrentes adalah sebuah Gerakan pendidikan global yang telah dirintis oleh Paus Fransiskus di tahun 2001 saat menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires.
Diluncurkan kembali secara global pada tahun 2013 dan berkantor pusat di Roma. Adapun, semboyan Scholas Occurentes adalah “Towards an Education Without Borders”.
