- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
- Presiden Prabowo Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
- TurkAseanCham Luncurkan Program Sosial Inspiratif di Indonesia: Yatim Business Academy Resmi Dimulai
- Singapura, Kerahkan Kecoa untuk Mencari Korban Gempa Myanmar
- Gelombang Masa As, Gelar Aksi Menentang Kebijakan Pemerintahan Presiden Trump
- Turki Ngamuk Ambil Alih Pangkalan T4
Rupiah Terlemah di Asia, BI kembali Intervensi Pasar
Stabilkan Rupiah, BI Borong SBN Rp70,7 Triliun pada Awal Tahun

Jakarta - Imbas rupiah paling lemah di Asia, Bank Indonesia kembali mengintervensi pasar untuk menahan kejatuhan yang melanda nilai tukar rupiah sejak pagi tadi.
Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Edi Susianto mengatakan, bank sentral masih melanjutkan intervensi secara kuat di pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang masih tertekan pasca kejatuhan indeks saham kemarin dan mempengaruhi sentimen investor.
Baca Lainnya :
- Presiden Vucic Dituduh Korup, Ratusan Ribu Warga Serbia Demo 0
- Israel Melanggar Gencatan Senjata, kembali Melakukan Genosida di Gaza0
- Ditengah Ketegangan dengan Trump, PM Kanada Mencari Dukungan Eropa 0
- Kementerian Luar Negeri Berhasil Pulangkan Ratusan WNI Korban TPPO Online Scam dari Myanmar0
- Prabowo: Indonesia harus Berbangga Memiliki Cadangan Emas terbesar ke 6 Didunia 0
Mengutip Bloomberg News, Edi mengatakan BI bekerja untuk memastikan suplai valuta asing di pasar tetap terjaga dan untuk menjaga keyakinan pelaku pasar.
Rupiah dibuka melemah pagi tadi di level Rp16.500/US$ dan selanjutnya langsung terperosok di level Rp16.538/US$ pada pukul 11:29 WIB.
Rupiah sampai siang ini menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia. Mayoritas mata uang Asia memang melemah seiring dengan penguatan lagi indeks dolar AS jelang pengumuman hasil pertemuan Federal Reserve, bank sentral AS, pada Rabu siang waktu setempat atau Kamis dini hari waktu Jakarta.
Sementara itu, demi stabilkan Rupiah, Bank Indonesia (BI) telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,74 triliun hingga 18 Maret 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pembelian itu dilakukan melalui pasar sekunder sebesar Rp47,31 triliun dan pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah, sebesar Rp23,43 triliun.
"Rp70,7 triliun itu sesuai dengan kebijakan moneter, BI tahun ini memang perlu ekspansi likuiditas nya, antara lain dengan beli SBN," ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (19/3).
Menurut Perry, BI pada tahun ini memang perlu melakukan ekspansi likuiditas, yang antara lain dengan membeli SBN.
