- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
- Prabowo: Indonesia Siap Evakuasi 1000 Warga Palestina ke Indonesia
- Presiden Prabowo Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
- TurkAseanCham Luncurkan Program Sosial Inspiratif di Indonesia: Yatim Business Academy Resmi Dimulai
- Singapura, Kerahkan Kecoa untuk Mencari Korban Gempa Myanmar
- Gelombang Masa As, Gelar Aksi Menentang Kebijakan Pemerintahan Presiden Trump
- Turki Ngamuk Ambil Alih Pangkalan T4
Trump Balas Tetapkan Tarif Impor 32 Persen untuk Indonesia

Keterangan Gambar : Salah satu bagian dalam
Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan daftar negara dan tarif resiprokal baru. Banyak negara mitra dagang AS, termasuk Indonesia, terdampak.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan daftar tarif dasar dan bea masuk pada banyak mitra dagang negeri itu. Trump menyebut hari di mana pengumuman itu disampaikan sebagai “Hari Pembebasan”. Indonesia tak luput dari sengatan “Hari Pembebasan” tersebut.
Dalam daftar yang disampaikan, Indonesia dikenai tarif timbal balik sebesar 32 persen. “Dalam banyak kasus, terutama dalam hal perdagangan, kawan lebih buruk daripada lawan,” kata Trump di saat mengumumkan kebijakan itu di Gedung Putih. “Kita mensubsidi banyak negara dan membuat mereka berbisnis dan maju,” lanjutnya.
Baca Lainnya :
- Tarif Baru Amerika Serikat: Ancaman atau Peluang?0
- Peringatan Eropa ke Trump terkait Perang Dagang 0
- Tradisi Silahturahmi Momen Lebaran Hadirkan Kebersamaan dan Kehangatan di Istana Negara0
- Pemerintah Perpanjang Masa Libur Idul Fitri, Reservasi Hotel di Turki Melonjak 0
- Poppy Zeidra Sebagai Tamu Kehormatan pada Acara Buka Bersama 0
“Mengapa kita melakukan ini? Maksud saya, kapan kita bisa mengatakan kalian harus bekerja untuk diri sendiri… Kita akhirnya mengutamakan Amerika," kata Trump.
Menurut dia, defisit perdagangan bukan lagi sekadar masalah ekonomi. Defisit, lanjut Trump, adalah kondisi darurat nasional, sembari mengangkat papan berisi daftar negara dan tarif baru yang dikenakan AS pada mereka.
"Itu adalah deklarasi kemerdekaan kita," kata Trump dari Taman Mawar, Gedung Putih.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengenakan tarif balasan sebesar 32% untuk Indonesia. Tarif itu merupakan balasan karena Indonesia juga telah mengenakan tarif kepada AS.
Jika melihat laporan dari situs resmi Gedung Putih, alasan pertama Trump mengenakan tarif balasan ke RI, ada kaitannya dengan tarif yang dikenakan Indonesia terhadap produk etanol asal AS, yakni 30%.
Menurut Trump tarif itu lebih besar dari yang diterapkan AS untuk produk serupa ke Indonesia yakni 2,5%.
Dikutip dari The New York Times, setidaknya ada 100 mitra dagang yang terkena tarif baru. Beberapa negara terkena tarif cukup besar, seperti China 34%, Vietnam 46%, Kamboja 49%, Taiwan 32%, India 26%, hingga Korea Selatan 25%.
Mengacu pada data Gedung Putih yang dikutip oleh The New York Times, Indonesia juga termasuk negara yang terkena dampak dari perang dagang Trump. Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32%.
Pengenaan tarif impor ini dilakukan kepada negara dengan surplus perdagangan dengan AS tinggi, sehingga membuat Negeri Paman Sam itu defisit. Defisit itu terjadi karena hitungan antara ekspor dan impor, lebih besar barang impor yang masuk ke AS.
Besaran tarif yang dikenakan terhadap Indonesia hanya berbeda 2 persen dari China, “lawan berat” AS, yaitu 34 persen. Dua negara ASEAN, yakni Thailand dan Vietnam, juga mendapat “tekanan” tarif yang cukup besar, masing-masing 36 persen dan 46 persen.
Merujuk laman resmi Kementerian Perdagangan RI, AS memang merupakan penyumbang surplus perdagangan nonmigas nasional tahun 2024. Angka surplus perdagangan Indonesia-AS sebesar 16,08 miliar dollar AS dari total surplus perdagangan nonmigas 2024, yaitu sebesar 31,04 miliar dollar AS. Ekspor nonmigas Indonesia ke AS antara lain berupa garmen, peralatan listrik, alas kaki, dan minyak nabati.
Sebelum mengumumkan tarif timbal balik baru itu, Trump telah mengenakan bea masuk sebesar 20 persen untuk semua produk yang diimpor dari China. Ia pun telah mengenakan bea masuk sebesar 25 persen untuk baja dan aluminium yang diekspor ke AS.
Dunia diprakirakan akan segera bersikap atas langkah Trump. Sebelum pengumuman itu disampaikan, aktivitas manufaktur di seluruh dunia dikabarkan melambat. Pasar keuangan bergejolak karena investor menunggu pengumuman Trump.
Siap membalas
Mitra dekat AS, yaitu Uni Eropa dan Kanada, bersiap membalas. Dalam daftar tersebut, Uni Eropa dikenai tarif sebesar 20 persen.
Sejauh ini, Uni Eropa dan Kanada sudah menyatakan siap membalas kebijakan Trump itu. ”Kami akan berjuang demi ekonomi Kanada,” kata Perdana Menteri Mark Carney.
Uni Eropa yang dituduh Trump telah merugikan ekonomi AS menyatakan siap berunding, tetapi sudah menyiapkan langkah balasan terhadap tarif AS jika tetap diberlakukan. PM Inggris Keir Starmer mengaku melakukan pembicaraan produktif dengan Trump.
Ekonom Deutsche Bank, bank utama di Jerman, Matthew Luzzetti, mengatakan, jika Hari Pembebasan adalah harga mati penetapan tarif, dampak ketidakpastian global yang dipicunya akan mengurangi pertumbuhan ekonomi setidaknya 1 persen hingga beberapa kwartal ke depan. ”Jika ketidakpastian ini berkepanjangan, dampaknya akan berlipat ganda,” kata Luzzeti.
